Rabu, 10 Februari 2010

Warning !!!!!



Untuk muda-mudi generasi penerus, tulisan ini akan sedikit memaparkan tentang CINTA, yang ternyata eksploitasi cinta tanpa tuntunan agama akan bermuara pada pergaulan seks bebas dan merusak tatanan, bahkan eksploitasi cinta akan dapat menggiring pelakunya ke sikap pendewaan cinta yang akhirnya akan dapat menggiring seseorang kepada kesyirikan yang tidak disadarinya.

Tidak akan banyak kita kupas tentang valentine dan sejarah munculnya, dengan tinggal mengetik kata "sejarah valentine" di layar monitor (dengan akses internet) anda akan langsung mendapatkan informasinya dengan lengkap. Perayaan valentine yang secara kebetulan perkembangannya paralel dengan eksploitasi cinta, seks bebas dan materialisme. Tahun demi tahun hiruk pikuk valentine makin bertambah intensitasnya, dahulu hanya mua-mudi kota-kota besar seperti Jakarta yang mengenal valentine dan merayakannya, kini sudah mulai merambah ke muda-mudi desa-desa kecil yang ada di indonesia ini, valentine tdk saja dikenal oleh para remaja tetapi juga sudah dikenal dan dirayakan oleh anak-anak SD.

Dari sudut pandang keislaman, ternyata valentine adalah sebuah perayan yang harus dijauhi oleh para muda-mudi dan anak-anak muslim dan muslimah, dan sebaiknya para orang tua memberikan informasi kepada anak-anaknya bahwa valentine bertentangan dengan nilai-nilai keislaman, memang bukan merupakan hal yang mudah karena sesungguhnya kita berhadapan dengan arus modernisme yang telah mengglobal dan salah kaprah.Opini tidak ketinggalan zaman dan tidak gaul bila tidak merayakan valentine adalah salah satu kendalanya, namun dengan cara yang baik dan informasi yang akurat Insya Allah informasi tersebut akan menjadi nasihat yang akan mudah untuk diikuti dan ditaati.

Dari uraian sejarah valentine yang kami dapat, bisa kita ringkas bahwa valentine merupakan :
1. Ritual yang bersumber dari kristen yang dikukuhkan oleh paus Galasius untuk mengenang
orang suci kristen yaitu santo valentine dan santo marius karena pengorbanan cintanya.
2. Ritual orang-orang romawi kuno yang pagan (menyembah berhala) untuk memperingati dewi
Juno yaitu dari segala dewa-dewi bagi perempuan dan perkawinan (dewi cinta).
3. Ritual bangsa eropa pada abad pertengahan untuk mencari jodoh
4. Media barat untuk mengkokohkan cengkraman peradaban barat

Dari keempat jatidiri valentine tersebut,tidak satupun yang tidak bertentangan denga ajaran Islam, alasannya

Pertama, valentine merupakan ritual keagamaan yaitu agama kristen sehingga valentine merupakan ibadah bagi agama kristen, bukti bahwa valentine sebagai ritual agma kristen adalah ritual valentine tersebut dikukuhkan oleh seorang paus yaitu paus Galasius untuk memperingati dua orang yang diberi gelar orang suci oleh orang-orang kristen. Bagi muslim mengikuti valentine tersebut adalah sama dengan mengikuti peribadatan orang kristen, disamping itu ada bahaya yang lain yaitu sinkretisasi antara agama islam dan kristen, Allah telah memerintahkan kita untuk tidak mencampuradukkan agama islam dengan ajaran agama manapun termasuk kristen :
"Bagimu agamamu, Bagiku agamaku". (QS. 109 : 1-6)

Kedua, valentine untuk memperingati dewi juno adalah ritual yg dilakukan orang romawi kuno yang menyembah berhala/dewa, sehingga mengikuti ritual ini dapat bernilai kesyirikan.
"Bedakan diri kalian dari orang-orang musyrik" HR. Bukhari Muslim

Ketiga, valentine sebagai sarana untuk mencari jodoh oleh orang-orang Eropa, mereka bertahayul bahwa kasih sayang akan bersemi pada tanggal 14 februari, tahayul adalah salah satu bentuk kesyirikan.

Keempat, valentine sebagai media barat telah diakui daya rusaknya terhadap tatanan masyarakat timur apalagi islam, mengikuti bukan saja sekedar pesta untuk menyatakan kasih sayang, tetapi juga pesta yang mau tidak mau harus mengikuti budaya yang lainnya. Tidak dapat dipungkiri kita dipaksa agar sama seperti mereka.

Itulah jatidi diri valentine dan kedudukannya terhadap agama islam, banyak para muda-mudi yang mengikuti valentine hanya sekedar ikut-ikutan dan tidak mengetahui apa dan bagaimana valentine yang sesungguhnya mereka ikut hanya karena pernah melihat lingkungan disekitarnya yang booming terhadap valentine.
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati,semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya." (QS. Al-Isra' : 36)

Padahal muda-mudi gaul sering berkata untuk memberi kesan atau nilai negatif kepada temannya dengan perkataan " sok tau lu!" Ternyata mereka sendiri terhadap valentin juga sok tau.
Hadist Rasulullah SAW : "Barang siapa yang mengikuti suatu kaum maka ia termasuk kaum tersebut.

Semoga kita tergolong orang-orang yang senantiasa mendapatkan hidayahNya. Wallahu A'lam

Tantangan Ideologi Global

Allah SWT telah menetapkan Rasulullah Muhammad SAW sebagai penyempurna agamaNya dan sebagai penutup para Nabi. Oleh karena itu Allah SWT juga berfirman bahwa islam telah sempurna. Namun, seiring dengan perjalanan waktu, muncullah interpretasi – interpretasi mengenai ajaran islam. Salah satunya adalah gagasan sekularisasi dan liberasilisasi islam, perdebatan otentisitas Al Qur’an dan sebagainya.

Pemikiran – pemikiran yang digulirkan oleh kaum orientalis barat dan misionaris Kristen telah memberi pengaruh yang besar kepada gagasan sekularisasi dan liberalisasi islam yang diusung oleh Islam Liberal. Namun ternyata banyak ketidakjelasan dan kekeliruan dalam pendapat – pendapat yang disampaikan oleh mereka. Sangat jelas, beberapa diantaranya bersifat spekulatif dan eksperimental. Mereka bahkan tidak dengan tegas memberi batasan “Liberal“ padahal konsep batas itu akan merumuskan kriteria, distinsi, dan kategorisasi liberal. Akibatnya paham liberal cenderung di bangun di atas paham relativisme, skeptisisme, dan agnotisisme.
Berikut akan diulas ideologi – ideologi yang bersumber dari barat yang di era global ini banyak diadopsi oleh orang islam. Semoga dengan hadirnya makalah ini akan menjadi pencerahan bagi kita agar dapat secara lebih rasional dan objektif menilai gagasan sekularisasi dan liberalisasi islam tersebut.

I. LIBERALISME

Istilah ‘liberalisme’ berasal dari bahasa latin 'liber'yang artinya ‘bebas’ atau ‘merdeka’. Prinsip liberalisme yang paling mendasar ialah pernyataan bahwa tunduk kepada otoritas (kekuasaan) apa pun namanya adalah bertentagan dengan hak asasi, kebebasan, dan harga diri manusia (yaitu otoritas yang akarnya, aturannya, ukurannya, dan ketetapannya ada di luar dirinya. Gagasan ini banyak diminati oleh elit terpelajar dan bangsawan yang menyukai kebebasan berfikir tanpa batas.
Dalam ranah politik, liberalisme dimaknai sebagai sistem dan kecenderungan yang berlawanan, dengan menentang mati – matian kekuasaan mutlak. Di wilayah sosila, liberalisme berarti emansipasi wanita, penyetaraan gender, pupusnya control sosial terhadap individu dan runtuhnya nilai – nilai kekeluargaan. Sedangkan dalam urusan agama, liberalisme berarti kebebasan menganut, menyakini, dan mengamalkan apa saja, sesuai kecenderungan, kehendak, dan selera masing – masing.
Awalnya liberalisme berkembang di kalangan Kristen. Sekarang mereka giat menyebarkan ajarannya di kalangan islam salah satunya melalui mahasiswa islam yang belajar studi islam di barat. Secara umum mereka menghendaki kebebasan bagi siapa saja untuk menafsirkan ajaran agama dan kitab sucinya.

Dapat kita simpulkan bahwa paham liberalisme mencakup tiga hal. Pertama, kebebasan berpikir tanpa batas alias free thinking. Kedua senantiasa meragukan dan menolak kebenaran alias sophisme. Ketiga sikap longgar dan semena – mena dalam beragama.

II. PLURALISME AGAMA

Pluralisme agama yaitu koeksistensinya berbagai kelompok atau keyakinan di satu waktu dengan tetap terpeliharanya perbedaan – perbedaan dan karakteristik masing – masing. Menurut pemahaman ini adanya macam – macam agama dan doktrin yang berbeda – beda itu justru menunjukkan bahwa tidak ada satu pun agama yang benar dan layak dipercaya. Dikatakan bahwa semua agama sama benarnya. Agama – agama hanya berbeda formatnya saja. Namun substansinya sama : kepercayaan pada Tuhan, kenabian, dan moralitas.

Pluralisme agama jelasnya, merupakan persenyawaan tiga proposisi. Pertama, semua tradisi agama – agama besar adalah sama, semuanya merujuk dan menunjuk sebuah realitas tunggal yang transenden dan suci. Kedua, semuanya sama – sama menawarkan jalan keselamatan. Dan Ketiga, semuanya tak ada yang final. Artinya, setiap agama harus selalu terbuka untuk dikritisi dan direvisi.

III. SEKULARISME DAN SEKULARISASI

Ada sebuah teori terkenal yang mengatakan bahwa, makin maju suatu masyarakat, makin menurun komitmen mereka pada agama. Maju disini maksudnya modern. Intinya sekularisme yaitu paham yang memisahkan / menjauhkan agama dari kehidupan sehari – hari / bermasyarakat demi tercapainya Negara yang maju.
Memang sekularisme tidak mesti berakhir dengan atheisme, menurut Steve Bruce, Agama tidak diprediksi bakal lenyap karena sekularisme. Namun sebagai gantinya, masyarakat sekuler cenderung dari budaya beragama kepada sekedar kepercayaan agama kalau sebelumnya agama laksana sifat kata kerja (adverb ) maka belakangan agama menjadi kata benda ( noun ) kalau dahulu orang melakukan sesuatu karena dan merujuk petunjuk agama, maka sekarang orang melakukan apa yang mereka lakukan tanpa peduli pada dan bukan karena agama.

IV. FEMINISME DAN ISU GENDER

Memang tak dapat dipungkiri, gerakan feminis barat merupakan respond an reaksi terhadap situasi dan kondisi kehidupan masyakarat disana, terutama yang menyangkut nasib dan peran wanita. Salah satu penyebabnya ialah pandangan sebelah mata terhadap perempuan ( misogyny ) dan berbagai macam anggapan buruk serta ultra negative yang dilekatkan kepada mereka. Oleh karena itu, mereka ( kaum wanita ) menuntut penyetaraan gender ( diberlakukan sama dengan laki – laki di segala bidang ) Mary Wollstonecraft sebagai nenek moyang kaum feminis lewat tulisannya mengecam berbagai bentuk diskriminasi terhadap perempuan, menuntut persamaan hak bagi perempuan baik dalam pendidikan maupun politik. Wanita tidak boleh lagi menjadi burung dalam sangkar. Mereka harus di bebaskan dari kurungan rumah tangga dan penjara – penjara lainnya.

Selain pendidikan dan politik, para aktivis perempuan itu menuntut reformasi hukum dan undang – undang supaya lebih adil dan tidak merugikan perempuan. Di lingkungan kerja mereka mendesak pembayaran gaji, pembagian kerja, penugasan dan segala macam pembedaan atas pertimbangan jenis kelamin dihapuskan sama sekali

V. BAGAIMANA MENGATISIPASINYA

Kita harus mengenal diri kita, mengenal agama kita, tradisi intelektual kita, secara mendalam dan menyeluruh. Kita tidak boleh silau dengan pencapaian orang barat. Kita juga harus melawan mereka dengan cara rasional dan ilmiah. Sekarang ini hegemoni politik, ekonomi dan budaya sudah ditangan mereka. Dalam bidang keilmuan dan intelektual, mereka berhasil menciptakan imej bahwa kekuasaan ada di tangan mereka. Bahwa mereka lebih pakar dan lebih tahu tentang islam daripada orang islam sendiri.
Salah satu langkah kongkret untuk mengcounter upaya mereka adalah dengan memperdalam pengetahuan kita tentang sejarah islam, serta mempelajari sejarah Kristen, Yahudi, Sejarah Al Qur’an, sejarah hadits dan hukum islam. Serta menguasai bahasa semitik selain arab.


BIBLIOGRAFI

Dr. Syamsudin Arif, Orientasi dan Diabolisme, Jakarta : GIP, 2008
Adnin Armas, M.A. Pengaruh Kristen – Orientasi Terhadap Islam liberal, Jakarta : GIP, 2003
Drs. Anis Malik Thoha, Tren Pluralisme Agama, Jakarta : GIP, 2005

Senin, 08 Februari 2010

The Miracle of "Sabar"

Saya ingin bercerita tentang sebuah kisah yang walaupun sudah 4 tahun berlalu saya mendengarnya melalui salah satu stasiun radio islam, tetapi sampai sekarang membuat saya terenyuh jika mengingatnya, rasanya tidak adil jika saya menyimpannya sendirian alangkah baiknya jika saudaraku semua juga dapat mengetahuinya…selamat menyimak ; >

Suatu ketika seperti biasa seorang ibu tengah sibuk mempersiapkan kedelai untuk diolah menjadi makanan yang kerap kita jumpai,digemari hampir semua orang,makanan murah meriah namun bergizi tinggi,ya betul! makanan itu adalah tempe. Singkat cerita setelah selesai mengolah kedelainya kemudian olahan tadi disimpan beberapa waktu sehingga menjadi tempe. Ibu tersebut kemudian berdoa “Ya Allah berilah saya tempe yang bagus agar dapat dijual besok pagi sebagai sumber rezeki dariMu yang berkah dan bermanfaat” begitulah kira-kira doa ibu tersebut. Kemudian aktifitasnya dilanjutkan dengan menyelesaikan pekerjaan rumah tangga hingga shalat maghrib tiba. Setelah berdzikir disela-sela doanya tak lupa memanjatkan doa yang sama untuk tempe buatannya, tadarus Al-quran pun dilaksanakannya hingga menjelang isya. Setelah selesai shalat isya ibu tersebut menengok tempenya dan ternyata tempenya belum jadi. Kemudian ibu tersebut pergi tidur dengan membawa segudang asa. Pada sepertiga malam senantiasa terjaga dari tidurnya kemudian hanyut dalam sujud-sujudnya yang panjang dengan berurai air mata. Disela-sela doanya yang panjang tak lupa disisipkan doa yang sama “Ya Allah berilah saya tempe yang baik agar dapat dijual besok pagi sebagai sumber rezeki dariMu yang berkah dan bermanfaat” kemudian dilihatlah tempenya dan ternyata tempenya masih belum jadi. Sembari menunggu adzan subuh ibu tersebut larut dalam lantunan tilawahnya tak lupa juga setiap selesai shalat selalu memanjatkan doa yang sama. Hingga tiba saatnya pergi berjualan, meskipun dalam keadaan tempenya yang belum jadi tidak menyurutkan langkahnya untuk tetap pergi menjemput rezekinya. Setibanya di pasar dijajakan semua tempe-tempenya yang belum jadi tersebut. Setelah menunggu sekian lama ternyata tidak ada seorang pun yang membeli tempenya, karna memang nyaris tidak akan ada pembeli yang mencari dan membeli tempe yang belum jadi, hingga tiba saatnya pulang tidak ada satupun tempenya terjual. Ketika membereskan barang dagangannya tiba-tiba dari kejauhan terlihat seorang perempuan muda berlari-lari kecil menghampiri kiosnya, dengan masih terengah-engah perempuan tersebut bertanya “Bu tempenya masih ada?” “Ada neng tapi sayang tempe saya belum jadi” jawab ibu penjual tempe dengan nada menyesal. ”Oh kebetulan sekali bu justru saya mencari tempe yang belum jadi, saya memerlukan banyak tempe untuk acara besok!” jawabnya dengan berbinar. Singkat cerita tanpa tawar menawar lagi perempuan muda tersebut memborong semua tempe yang belum jadi tersebut tak bersisa sama sekali. Subhaanallah…dengan masih terheran-heran tak henti-hentinya mulut ibu tersebut mengucap syukur diiringi deraian air mata.

Marilah kita tengok sebuah ayat :

قل يعباد الّذين ءامنوا التّقوا ربّكم للّذين أحسنوا في هذه الدّنيا حسنة وأرض الله وسعة انّما يوفّي الصّبرون أجرهم بغير حساب

Katakanlah, “Hai hamba-hambaKu yang beriman, bertaqwalah kepada Tuhan-mu.” Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahalanya tanpa batas. (QS. Azzumar : 10)

Seperti itulah yang dilakukan ibu tadi, kuncinya adalah bersabar. Betapa yakinnya bahwa setelah berusaha semaksimal mungkin , berdoa, kemudian bertawakal, Allah SWT akan memberikan jalan kemudahan. Sikap tawakal tidak akan terjadi apabila tidak ada rasa Khusnudzan (baik sangka) kepada Allah. Beliau tidak lekas menyerah begitu saja dan berprasangka buruk kepada Allah SWT, tetapi tetap optimis dan yakin. Dan Hasilnya, Subhanallah…rizki yang tidak disangka-sangka menghampirinya. Terkadang memang kenyataan yang terjadi selalu lebih indah dari yang kita bayangkan sebelumnya, Allah itu maha mengejutkan!

Kesabaran itu sendiri dibagi menjadi tiga macam, pertama sabar dalam ketaatan kepada Allah, kedua sabar dari kemaksiatan, dan yang ketiga sabar dalam menghadapi cobaan. Semua itu (ketaatan, kemaksiatan, dan cobaan) merupakan gambaran sebuah kehidupan. Oleh karenanya sabar adalah separuh keimanan, karena setiap cabang-cabang iman memerlukan sifat sabar.

Lawan dari sifat sabar adalah keluh kesah (jaza’) yang merupakan perbuatan tercela yang akan membawa kepada kehancuran. Tidak ada pilihan lain bagi seorang muslim dalam menjalani kehidupan ini kecuali harus bersabar. Intinya apabila di dalam hati seseorang telah tertanam nilai-nilai ketaqwaan dan keyakinan yang tinggi kepada Allah SWT bahwa buah dari kesabaran adalah kenikmatan dan kemenangan yang hakiki, maka sabar itu akan menjadi mudah
فنيسّره لليسرى “ Maka kelak kami akan menyiapkan baginya jalan yang mudah,”
(QS. Al-lail : 7). Semoga kita menjadi orang-orang yang sabar dan diridhoi Allah SWT, Amin.

Sebuah Keniscayaan

Jika kita mau mencermati kematian, niscaya kita tahu bahwa ia adalah perkara yang besar. Ia adalah piala bergilir bagi setiap orang yang berdiam di suatu temtpat maupun yang suka pergi berkelana.Dengannya, seorang hamba keluar dari dunia menuju surga atau neraka.
Kalaulah tak ada arti kematian selain kehilangan, hancurnya tubuh dan
terlupakannya keindahan siang dan malam,
Niscaya ada kekeruhan bagi mereka yang suka bersenang-senang,
Dan perubahan bagi mereka yang tenggelam dalam kenikmatan.

ولكّل أمّة أجل فأذا جاء أجلهم لا يستأخرون ساعة ولا يستقدمون

“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (QS. Al-A'raf :34)

Tak ada yang harus dikhawatirkan dalam kematian. Ia adalah pintu yang setiap orang pasti akan memasukinya. Tetapi yang menjadi masalah serius adalah, apa yang terjadi setelah kematian? Apakah berupa taman dan sungai yang mengalir, dalam tempat yang dijanjikan Allah; ataukah berupa kesesatan dan api yang bergejolak?

Maka orang-orang yang shaleh sangat rindu, ingin segera bertemu Rabb mereka.
Demi Allah… itulah keberuntungan yang besar. Ketika dihadapkan pada Rabbul ‘alamin, mereka bangga dengan cara kematian yang mereka alami. Wajah mereka putih bersih dan derajat mereka tinggi.

Orang-orang shaleh menghadapi kematian dengan jiwa yang tenang. Tujuan mereka hanya satu; mati dalam keadaan diridai Allah SWT. mereka itu sebagaimana disebutkan dalam firmannya

يأيّها الّذين ءامنوا التّقوا الله حقّ تقاته ولا تموتنّ الا وانتم مسلمون

“Wahai oramg-orang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar taqwa kepadaNya, dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan Muslim” (QS. Ali imran : 102)

Ya jangan sampai kita mati kecuali dalam keadaan muslim.

Salah satu bentuk keadilan Allah adalah, bisanya seorang hamba meninggal dengan cara sesuai dengan kebiasaan semasa hidupnya. Orang yang menyibukkan diri semasa hidupnya dengan dzikir, shalat, shadaqah dan puasa, biasanya meninggal dengan husnul khatimah. Sebaliknya, mereka yang berpaling dari kebaikan, dikhawatirkan akan mati dengan suul khatimah.

Karena perbedaan itulah orang-orang shaleh selalu bersiap-siap mengadapi kematian sebelum ia datang. Ia berusaha sebaik mungkin menggunakan setiap nafas yang ia hirup dan waktu yang ia miliki agar menjadi bekal menghadap kematian, dan dapat mengangkat derajatnya di sisi Allah. Maka mereka pergi berjihad, menyuruh kepada yang makruf mencegah dari yang munkar. Mereka menyibukkan diri dengan amal-amal yang membawa kepada ketaatan. Demikianlah, hingga akhirnya ajal datang menjemput. Mereka adalah orang-orang yang menyadari, tak ada tempat lari ketika ajal menjemput. Mereka menjemput kematian sebelum kematian itu menjemput mereka.

Jumat, 05 Februari 2010

" Api! "


Hari Jum'at itu, Nasrudin Hoja menjadi imam Shalat Jum'at. Namun belum lama ia berkhutbah, dilihatnya para jamaah terkantuk-kantuk, dan bahkan sebagian tertidur dengan lelap. Maka berteriaklah Sang imam,
"Api ! Api ! Api !”
Segera saja, seisi masjid terbangun, membelalak dengan pandangan kaget, menoleh kiri-kanan. Sebagian ada yang langsung bertanya,
"Dimana apinya, ya imam?"
Nasrudin meneruskan khutbahnya, seolah tak acuh pada yang bertanya,
"Api yang dahsyat di neraka, bagi mereka yang lalai dalam beribadah."